BSIP NTB LAKSANAKAN BIMTEK STANDAR PRODUKSI BENIH JAGUNG HIBRIDA DI LOKASI ICARE LOMBOK TENGAH
Dalam rangka peningkatan kapasitas petani dan penyuluh pertanian pada program ICARE (Integrated Corporation of Agricultural Resources Empowerment) kerjasama BSIP Kementerian Pertanian dengan Bank Dunia di Kabupaten Lombok Tengah, PIU BSIP NTB melaksanakan Bimbingan Teknis Standar Produksi Benih Jagung di Kelompok Tani Patuh Angen, Selong Belanak, Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu (7/10/2023).
Hadir dalam acara tersebut Kepala BSIP NTB, Kepala Bidang Agribisnis Dinas Pertanian Lombok Tengah, Kepala UPT HPT Keswan Kecamatan Praya Barat, Penyuluh, Petani, Tim ICARE BSIP NTB.
Dalam sambutannya, Kepala BSIP NTB, Dr. Ir. Awaludin Hipi, M.Si, menjelaskan bahwa hajat utama dari kegiatan ini adalah memberikan pembelajaran dan pendampingan kepada penangkar dan petani dalam memproduksi benih jagung hibrida.
Kepala BSIP NTB menjelaskan bahwa suatu varietas benih bisa dilepas apabila memiliki produktivitas setara atau bahkan lebih tinggi dari pembandingnya dan tidak rentan terhadap penyakit bulai. Beberapa varietas nasional yang sudah dihasilkan dan telah banyak digunakan oleh petani seperti Nasa-29, JH-37, HJ-21, HJ-22, JH-45, dan Bima 20.
Dalam upaya memproduksi benih, Kepala BSIP NTB menekankan pentingnya isolasi dengan jarak 300 meter dan atau isolasi waktu 3-4 minggu dengan varietas jagung lainnya. Juga pentingnya roughing dan detaselling untuk kemurnian benih yang dihasilkan. Beliau juga berharap melalui program ICARE, produksi benih jagung dapat ditingkatkan sehingga harga benih bisa lebih terjangkau bagi para petani.
Selain itu, Kepala BSIP NTB berharap petani dapat menjadi pengusaha benih jagung. Sekolah Lapang ini diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran bagi petani dalam memproduksi benih sendiri.
Kepala UPT HPT dan Keswan Kecamatan Praya Barat menyampaikan terima kasih kepada BSIP atas kepercayaannya dalam memilih Praya Barat sebagai lokus Sekolah Lapang Standar Produksi Benih Jagung. Dengan luas lahan jagung mencapai 2.630 hektare di Praya Barat. Salah satu produksi benih di Desa Selong Belanak, diharapkan agar dapat mendorong peningkatan kesejahteraan petani dengan produksi jagung yang harganya lebih terjangkau.
Kegiatan dilanjutkan dengan materi dan praktek standar detaseling perbenihan jagung hibrida, dan diakhiri dengan sesi diskusi.